Pengakuan Pendapatan
A.
Sekuritas Utang
Perusahaan melakukan investasi dalam sekuritas utang
dan ekuitas dari perusahaan lain adalah untuk memperoleh pendapatan dalam
bentuk bunga atau deviden. Dalam kasus sekuritas utang, penghitungan bunga
menjadi lebih komplikasi mengingat adanya perbedaan yang sering terjadi antara
harga beli dengan nilai jatuh tempo (nilai nominal) sekuritas. Proses
amortisasi premium atau diskontro yang timbul akan mempengaruhi besarnya
pendapatan bunga yang diakui untuk setiap periodenya. Untuk sekuritas ekuitas,
pengakuan pendapatan (deviden) tergatung pada besarnya kepemilikan investor
dalam perusahaan.
Pendapatan
dan keuntungan umumnya diakui ketika :
Ø Telah direalisasi atau dapat direalisasi
Ø Telah
dihasilkan / telah terjadi.
1. Sekuritas Utang diklasifikasikan
sebagai trading (diperdagangkan)
Karena investasi dalam sekuritas
utang yang dikalasiikasi sebagai trading dan available for sale tidak
diamortisasi maka ketika pembayaran bunga diterima, ayat jurnal yang dibuat
adalah :
Kas Rp
5.000.000
Pendapatan Bunga Rp. 5.000.000
2. b) Sekuritas Utang diklasifikasi
sebagai Held to Maturity ( Dimiliki hingga jatuh tempo)
Kas Rp
5.000.000
Investasi dalam sekuritas yang
dimiliki hingga jatuh tempo Rp 308.820
Pendapatan
Bunga Rp
5.308.820
B.
Sekuritas Ekuitas
Metode
pencatatan modal saham, yaitu :
1. Metode Harga Perolehan
Investasi saham dalamperusahaan lain
yang jumlahnya kurang dari 20% dan tidak dapat mempengaruhi perusahaan yang
sahamnya dimiliki dicatat dengan mrtode harga perolehan. Asumsi bahwa pada
tanggal 2 januari PT.Pratama membeli Rp. 5.000 lembar saham biasa PT.Santika
dengan harga Rp. 2.000 per lembar, termasuk di dalamnya komisi broker dan
biaya-biaya lainnya. Pratama mengklasifikasi saham santika sebagai sekuritas
perdagangan karena manajemen bermaksud akan segera menjualnya begitu secara
ekonomi menguntungkan bagi perusahaan. Total lembar saham biasa PT.Santika yang
beredar adalah Rp. 50.000 lembar. Dalam hal ini , 5.000 lembar saham biasa yang
di beli oleh PT.Pratama mewakili 10% bagian kepemilikan atas PT.Santika. Pada
tanggal 31 Desember, PT.Pratama menerima deviden tunai sebesar Rp.80 per lembar
saham dari PT.Santika. Pada tanggal 31 Desember, PT.Santika melaporkan laba
bersih sebesar Rp. 60.000.000. Berikut adalah seluruh ayat jurnal yang
diperlukan dalam pembukuan PT.Pratama untuk mencatat transaksi-transaksi di
atas :
Tanggal
|
Nama
Perkiraan
|
Debet
|
Kredit
|
2 Jan
|
Investasi
dalam sekuritas yang diperdagangkan PT.Santika.
Kas
(5.000 lbr
x Rp. 2.000)
|
10.000.000
|
10.000.000
|
21 Okt
|
Kas
Pendapatan Deviden
(5.000 lbr
x Rp. 80)
|
400.000
|
400.000
|
2.
Metode
Ekuitas
Dengan menggunakan metode ini,
penanaman modal dicatat sebesar harga pokoknya. Setiap akhir periode akuntansi,
harga pokok ini diubah sesuai dengan bagian laba atau rugi yang diperoleh
perusahaan yang sahamnya dimiliki. Asumasi sama seperti dengan ilustrasi
diatas, hanya saja bahwa besarnya total lembar saham biasa PT.Santika yang
beredar adalah Rp. 25.000 lembar. Dalam hal ini, 5.000 lembar mewakili 20%
bagian kepemilikan, Berikut adalah seluruh ayat jurnal yang diperlukan dalam
pembukuan PT.Pratama untuk mencatat transaksi-transaksi diatas :
Tanggal
|
Nama
Perkiraan
|
Debet
|
Kredit
|
2 Jan
|
Investasi
dalam saham PT.Santika
Kas
|
10.000.000
|
10.000.000
|
31 Okt
|
Kas
Investasi dalam saham PT.Santika
|
400.000
|
400.000
|
31 Des
|
Investasi
dalam saham PT.Santika
Pendapatan dari investasi dalam saham
PT.Santika
(20% x
Rp.60.000.000)
|
12.000.000
|
12.000.000
|