Minggu, 18 Juni 2017

Biaya Modal (Tugas 4 Sosftskill)



Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan.

Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.
Jika investasi luar negeri dievaluasi dengan menggunakan model arus kas terdiskonto, maka tingkat diskonto yang tepat harus dikembangkan.

Teori penganggaran modal secara khusus menggunakan biaya modal perusahaan sebagai tingkat diskontonya; dengan demikian suatu proyek harus menghasilkan pengembalian yang setidaknya sama dengan biaya modal perusahaan agar dapat diterima. Tingkat patokan (hurdle rate) ini berkaitan dengan proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan perusahaan yakni sebagai berikut :
Ka       : Rata-rata tertimbang biaya modal (setelah pajak)
Ke       : Biaya ekuitas
Ki        : Biaya utang sebelum pajak
E          : Nilai ekuitas perusahaan
D         : Nilai utang perusahaan
S          : Nilai stuktur modal perusahaan (E + D)
T          : Tarif pajak marginal

Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan multinasional. Biaya modal ekuitas dapat dihitung dengan beberapa cara. Satu metode yang populer menggabungkan ekspektasi pengembalian dividen dengan ekspektasi tingkat pertumbuhan dividen.
Rumus Biaya Modal :
Ke = Di/Po + g
Keterangan      :
Di        : Ekspektasi dividen per lembar saham pada akhir periode.
Po        : Harga pasar kini saham pada awal periode
g          : Ekspektasi tingkat pertumbuhan dalam dividen
Ke       : Biaya Ekuitas


Meskipun mudah untuk mengukur harga kini saham, di kebanyakan negara di mana saham­saham perusahaan multinasional tercatat, Sering kali cukup sukar unhik mengukur Di dan g. Pertama-tama karena Di merupakan ekspektasi. Ekspektasi dividen bergantung pada arus kas operasi perusahaan secara keseluruhan. Mengukur arus kas ini diperumit oleh pertimbangan faktor-faktor lingkungan.Terlebih lagi, pengukuran tingkat pertumbuhan dividen, suatu fungsi ekspektasi arus kas masa depan, diperumit oleh kontrol valuta asing dan restriksi pemerintah lainnya dalam transfer dana lintas Batas.

Pertimbangan pajak lainnya juga berlaku apabila sebuah perusahaan multinasional meminjam dana pada beberapa pasar modal luar negeri. Tarif pajak kini dan prospektif di masing-masing pasar luar negeri selama masa pinjaman harus dipertimbangkan. Status pembayaran bunga yang dapat dikurangkan pajak harus diperiksa lagi, karena tidak semua otoritas pajak nasional mengakui pengurangan bunga (khususnya jika pinjaman yang terkait dilakukan antarpihak-pihak yang berhubungan istimewa). Lagi pula, pengakuan pajak tang­guhan, yang timbal pada saat laba untuk keperluan pajak berbeda dari laba untuk keperluan pelaporan eksternal, menjadi praktik yang diterima secara umum di banyak negara-negara industri maju yang menjadi tempat operasi MNC.

Karena pajak tangguhan dianggap sebagai kewajiban tanpa bunga yang perlu dibayar, orang dapat bertanya apakah pajak tangguhan ini benar-benar merupakan suatu sumber pendanaan tanpa bunga dan harus dimasukkan dalam menentukan biaya modal. Meskipun gagasan ini memiliki beberapa masukan ber­harga, kami tidak menyakini bahwa perhitungan biaya modal harus memasukkan pajak tangguhan.

Untuk mengimplementasikan teori penganggaran modal internasional dalam praktik, tidaklah selalu langsung dan tidak mudah dilaksanakan. Dalam praktik nyata, aspek proses penganggaran modal yang paling sukar dan paling penting adalah memperoleh informasi yang akurat dan tepat waktu, khususnya dalam lingkungan internasional, dimana perbedaan iklim, budaya, bahasa, dan teknologi informasi semakin mempersulit masalah ini.



Biaya Modal Keseluruhan

Biaya modal keseluruhan adalah biaya modal yg memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh perusahaan.
Konsep biaya modal  perusahaan secara keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat dalam penilaian usulan investasi jangka panjang.
Misalnya, dlm menentukan proyek investasi yg  harus diambil dapat ditentukan dg membandingkan besarnya biaya modal yang harus dikeluarkan (cost of capital) dg tk keuntungan yg diproleh dimasa datang.
untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan perlu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (weighted average cost of capital atau WACC).
Sebagai unsur penimbangnya adalah proporsi dana bagi setiap jenis atau sumber modal yang digunakan dalam investasi  proyek tersebut.
Factor yang mempengaruhi WACC :
Kondisi pasar.
Struktur Modal perusahaan dan dividend policy.
Kebijakan Investasi. Perusahaan dengan proyek yang lebih berisiko umumnya memiliki WACC yang lebih tinggi.
Contoh Kasus : 
BIAYA MODAL
PT Marcel  membutuhkan modal yang akan digunakan dalam pendanaan investasinya sebesar Rp. 2.000.000.000,- yang terdiri atas beberapa sumber dana. Berikut ini jumlah dari masing-masing sumber pendanaan tersebut:
1.    Hutang Obligasi:
Jumlah pendanaan sebesar Rp. 500.000.000,-, dengan nilai nominal Rp. 500.000 per lembar. Bunga yang ditawarkan sebesar 20% per tahun dan jangka waktu obligasi 5 tahun. Harga jual obligasi Rp. 462.500,- per lembar dan tingkat pajak 30%.

2.    Saham Preferen:
Besarnya pendanaan saham preferen adalah Rp. 400.000.000,-. Harga jual saham preferen sebesar Rp. 31.250,- setiap lembar dengan dividen sebesar Rp. 4.500,- per lembar.

3.    Saham Biasa:
Jumlah pendanaan dari modal saham biasa sebesar Rp. 1.100.000.000,-. Harga jual saham     Rp. 22.500,- dengan dividen sebesar Rp. 3.125,- setiap lembar dengan pertumbuhan 5%.

Dari informasi di atas hitunglah:
1.   Biaya modal secara individual
2.   Biaya modal keseluruhan
Penyelesaiannya:
1. Biaya modal secara individual:
 1).   Biaya modal hutang obligasi
I    = Rp. 500.000 x 20%
     = Rp. 100.000,-
sehingga:
kd = I+(N-Nb)/n
       (Nb+N)/2
kd             = biaya modal hutang obligasi
 I               = Bunga hutang jangka panjang (obligasi) satu tahun dalam rupiah
  N            = Harga nominal obligasi atau nilai obligasi pada akhir umurnya
  Nb.        = Nilai bersih penjualan obligasi
  n            = Umur obligasi
jadi
kd = 100.000 + (500.000 – 462.500)/5
        (462.500 + 500.000)/2
kd =  107.500 ® kd = 22,34%
        481.250
l;
Selanjutnya ka disesuaikan dengan tingkat pajak sehingga :
ki = kd (1 – t)
kihy = 22,34% (1 – 0,30)
ki = 22,34% (0,70) =15,64%
2).   Biaya modal saham preferen
kp = Dp / PO
       kp      = Biaya saham preferen
       Dp      = Dividen saham preferen
       PO     = Harga saham preferen saat penjualan
kp = 4.500 / 31.250
kp = 0.144 =14,40%
c. Biaya modal saham biasa
ke = (Dl / PO) + g
ke           = biaya modal saham biasa
Di           = dividen
P0              = harga penjualan saham saat ini
g             = Grow/ pertumbuhan
ke = (3.125 / 22.500) + 5%
ke = 0,1389 + 0,05% = 0,1889% = 18,89%



Sumber :
https://www.google.co.id/amp/s/purnama110393.wordpress.com/2014/07/02/perhitungan-biaya-modal-perusahaan-multinasional/amp/
http://qzhan-zone.blogspot.co.id/2014/09/contoh-soal-dan-jawaban-biaya-modal.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biaya Modal (Tugas 4 Sosftskill)

Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang...