Selasa, 13 Januari 2015

Cerpen

Nama   : Mohamad Zenal Mutakin                 Kelas   : 1DA02
NPM   : 46214769                                          Tugas   : Bahasa Indonesia “membuat cerpen”

“Kutemukan kehidupan yang sesungguhnya”
            Aku Radit pria yang lahir pada tanggal 25 Agustus 1992.Aku adalah pria yang paling menderita dibanding teman-temanku yang masih memiliki keluarga yang utuh. Aku anak tunggal. Sudah hampir 3 bulan aku pergi dari rumah karena keegoisan kedua orang tuaku yang lebih memilih berpisah dan tidak memikirkan nasib anaknya.
            Pagi itu aku tengah bersiap untuk berangkat kuliah, seperti biasa bi minah telah meyiapkan sarapan untuk aku dan keluargaku. Disitu ada aku, ayah dan ibuku.
“hay sayang kamu sudah bangun, ohya dit siang ini mama harus berangkat ke Bandung yaa karena ada meeting mendadak mungkin 2 atau 3 hari mama baru pulang,”ucap mama yang sangat sibuk
“Pergi lagi?” jawab aku heran.
“iya sayang soalnya ini penting banget, lagian kan ada papa, kalo kamu perlu apa-apa bilang papa aja,” ujar mama dengan entengnya.
“apa kamu bilang?kamu fikir saya ga sibuk sama pekerjaan saya, kamu yang seharusnya ada dirumah dan mengurus Radit. Wanita macam apa kamu yang tidak menuruti kemauan suami,” bentak papa. Sebenarnya papa ingin mama berhenti bekerja dan mengurusi aku. Tapi mama bersikeras tidak ingin berhenti karena mama bilang gaji papa tidak cukup untuk keperluan rumah.
“kamu fikir gaji kamu bisa memenuhi semua kebutuhan rumah? Kalau aku berhenti bekerja mau makan apa kita,” jawab mama yang tidak ingin disalahkan. “keliatannya kita memang sudah tidak ada kecocokan lagi kita selalu berbeda pendapat. Sudahlah mulai detik ini aku minta cerai aku sudah capek dengan sikap keegoisan kamu,” ujar mama dengan penuh emosi
“harusnya kamu sadar kamu yang egois, kamu hanya memikirkan harta dan materi kamu tidak memikirkan selama ini Radit butuh kasih sayang lebih dari ibunya,” jawab papa meluruskan
            Aku pun berdiru menghadap mama dan papa. “cukup, Radit capek kalau setiap hari harus mendengar mama dan papa bertengkar, kalau mama dan papa masih bersikeras untuk berpisah lebih baik Radit pergi dari rumah ini,”. Radit pun langsung bergegas menuju kamar untuk merapikan semua pakaian yang ingin ia bawa. Aku fikir setelah aku berbicara seperti itu mama dan papa berhenti bertengkar ternyata malah makin besar. Tanpa berfikir panjang aku pun langsung pergi dan menghiraukan panggilan mereka.
            Aku pergi menuju kosan temen kuliahku Angga. Saat ini aku kuliah sambil bekerja uangnya untuk membayar kuliahku dan membayar kos’an. Selama 3 bulan aku pergi dari rumah dan melanjutkan hidupku tanpa kedua orang tuaku. Aku pun sudah tidak tahu kabar mereka, mereka pun tidak berusaha mencariku.
            “Permisi, Angganya ada?” Tanya gadis cantik yang mencari Angga. Aku pun kaget melihat gadis tersebut, aku masih bertanya-tanya siapa gadis tersebut apa mungkin itu pacar Angga. Ah.. tapi tak mungkin Angga saja tidak pernah bercerita padaku. “Angganya lagi keluar, ada perlu apa ya. Maaf sebelumnya anda siapa,” tanyaku sambil tersenyum melihat kecantikan gadis itu.
            “Saya Syila sahabat dekat Angga sewaktu SMA,”jawab syila sambil menjulurkan tangannya. Ia pun tersipu malu melihat wajah Radit yang ganteng itu. Saat mereka tengah berkenalan. Angga pun dating dan kaget melihat Radit bersama Syila.
            “Syil, lo uda balik dari Ausi? Gila apa kabar lo. Kok ga ngabarin gua kan bisa gua jemput di Bandara,” Tanya Angga kaget.
            “ah lu ga, gppa kok gua sengaja aja pengen kasih kejutan buat lo hehe,” ujar syila.
Tanpa diperkenalkan pun Syila dan Radit pun sudah berkenalan cukup lama sebelum kedatangan Angga. Entah mengapa Radit pun merasa nyaman berada dekat Syila dan Syila pun juga merasakan hal yang sama. Setelah kurang lebih 1 bulan mereka melakukan pendekatan akhirnya Raditpun mengutarakan perasaanya kepada Syila.
            “Syil, gua uda ngerasa nyaman banget dideket lo, gua pengen kita lebih dari sekedar temen,” Tanya Radit dengan perasaan ga karuan, dia berharap Syila menjawab iya karena kalau tidak Radit tidak ingin mengenal wanita selain Syila. Karena sudah cukup ia disakiti oleh kedua orang tuanya. Ia berharap Syila bisa mengobati semua luka yang masih melekat dalam tubuh Radit.
            “iya dit aku juga merasakan hal yang sama, dan aku mau jadi pacar kamu,” jawab syila. Dan Radit pun langsung memeluk erat Syila sambil menangis. Syila pun bingung dan bertanya. “Dit, kamu kenapa menangis? Harusnya kamu gembira dong,” Tanya syila Heran.
            “Syil, jujur selama ini aku tidak pernah merasakan kasih sayang yang sebenarnya dari orangtuaku mereka selalu sibuk sama urusannya dan selalu bertengkar bahkan sekarang mereka bercerai itulah alasan yang membuatku pergi dari rumah. Saat itu aku tidak tahu kabar mereka lagi dan aku tidak pernah meminta apapun dari mereka sepeserpun, mereka pun sudah tidak peduli terhadap kehidupanku. Tapi setelah mengenal kamu syil. Hidupku berwarna kembali seakan-akan aku menemukan kehidupan yang sesungguhnya sama kamu,” jawab Radit penuh keyakinan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biaya Modal (Tugas 4 Sosftskill)

Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yg berasal dari hutang...